Minggu, 15 Maret 2009

KIMCHI, makanan khas Korea



SALAH satu menu makanan khas Korea Selatan yang sangat terkenal dan memiliki arti adalah kimchi. Konon, pada perayaan Sesi - sebuah tradisi di dalam masyarakat Korea - acara makan wajibnya selalu diawali dengan kimchi, baru setelah itu dilanjutkan dengan hidangan makanan lainnya.

Hal yang membuat kimchi menjadi makanan spesial menurut riwayat banyak faktornya. Faktor pertama karena cara pembuatannya. Kimchi - untuk acara spesial, bukan untuk makan biasa dan sehari-hari - dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang menyelenggarakan acara dan hanya dibuat pada hari dimana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, maka semakin ‘bermakna' pula kimchi itu.

Kimchi disebut-sebut sebagai makanan yang menjadi faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak. "Jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, maka tak diragukan lagi kemampuan wanita itu dalam memasak makanan lain," begitu riwayat menuturkan tentang kimchi.

Faktor ketiga, adalah asal mula kimchi. Disebutkan pada awalnya kimchi dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.

Kimchi sendiri adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas.

Dulu, kimchi adalah sayuran yang digarami. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, kini prosesnya tak hanya sekedar diasinkan. Belakangan, kimchi mulai dibekukan dan diawetkan (fermentasi) dengan tidak lagi dikubur di dalam tanah dan harus menunggu musim dingin. Tetapi, cukup disimpan di dalam lemari es.

Menurut penuturan Wali Kota Gwangju, Park Kwang Tae, dalam "Gwangju International Food Fair", beberapa waktu silam, semakin lama kimchi disimpan di dalam kulkas, atau kendi dan ditanam di tanah, akan terasa semakin enak. Diungkapkan pula olehnya, nilai ekspor kimchi setiap tahun rata-rata mencapai satu juta dollar Amerika Serikat.

Selain citarasa rasa yang menggetarkan lidah, tampilan visual cukup berperan guna meneteskan air liur penikmatnya. Kimchi termasuk acquired taste. Alhasil, penyajian aneka menu dalam piring kecil, dan aneka lauk yang mengitari nasi cukup menggugah selera. Penyajian makanan itu dirancang sedemikian rupa dengan komposisi keserasian yang dinamis. Artinya, perpaduan kombinasi makanan, tekstur citarasa, dan visualisasi warna material makanan dalam kuliner Korea cukup apik.

Jadi, bukan sesuatu yang dibesar-besarkan jika ada anggapan bahwa menikmati makanan Korea, terlebih kimchi adalah menikmati sajian keindahan dan rasa.

1 komentar:

  1. Annyeong haseyo

    Kimchi ... bahkan pesumo di Jepang pun makan ini, karena menyehatkan katanya( dari discovery channel ). :D

    BalasHapus